Materi kelas Xl ipa
Minggu, 25 November 2012
Materi seni budaya kelas Xl semester 2
Materi Seni budaya kelas Xl semester 2
Adalah cabang seni yang
membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan
rabaan. Karya Seni Rupa Terapan, selain dinikmati keindahannya, juga mempunyai
fungsi dan manfaat. Fungsi karya seni rupa dibedakan menjadi 2 yaitu Fungsi
estetis dan fungsi Praktis. Fungsi estetis adalah untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia tentang rasa keindahan. Fungsi praktis adalah untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia akan benda pakai. Karya Seni
Rupa 3 Dimensi mempunyai Panjang, Lebar, Tinggi, dan
Volume. Dikatakan Nusantara karena karya seni rupa yang berasal dari Dalam
Negeri.
Contoh
Gambar KARYA SENI RUPA TERAPAN 3 DIMENSI NUSANTARA
1. Vas bunga
1. Vas bunga
Sabtu, 24 November 2012
Materi mulok kelas Xl semester 1
Materi Mulok kelas Xl
semester 1
Langka Kerja
A. Memilih Bahan Baku (Ikan) yang Segar
Hampir semua jenis ikan dapat pindang. Pada umumnya jenis-jenis ikan yang
dapat di pindang antara lain ikan kembung, ikan layang, tongkol dan
lemuru.
Untuk bahan baku pengolahan ikan pindang diusahakan ikan yang masih dalam
keadaan segar sehingga ikan pindang yang dihasilkan padat, utuh dan bagus
penampakannya.
A. Memilih Bahan Baku (Ikan) yang Segar
Hampir semua jenis ikan dapat pindang. Pada umumnya jenis-jenis ikan yang
dapat di pindang antara lain ikan kembung, ikan layang, tongkol dan
lemuru.
Untuk bahan baku pengolahan ikan pindang diusahakan ikan yang masih dalam
keadaan segar sehingga ikan pindang yang dihasilkan padat, utuh dan bagus
penampakannya.
B. Prinsip Pemindangan
Pemindangan merupakan
penggaraman yang disertai dengan perebusan.Prinsip
pemindangan adalah sebagai berikut :
pemindangan adalah sebagai berikut :
§
Pemanasan : dengan suhu tinggi,sebagaian besar bakteri akan
mati begitu juga dengan kegiatan enzim yang berhanti
§
Penggaraman : pemberian garam akan mematikan bakteri atau
menghambat kegiatan bakteri karena garam merupakan racun bagi bakteri
§
Pengurangan kadar air : pada proses perebusan / pemanasan akan
terjadi
pengurangan kadar air
dari tubuh ikan.Di samping itu, pengurangan kadar air juga terjadi akibat
adanya garam, karena garam bersifat menarik air dari jaringan tubuh ikan
C. Cara Pemindangan
1.Pindang garam : adalah
suatu cara pemindangan dimana ikan
dilumuri garam atau disusun berlapis lapis diselingi garam dalam wadah
yang kedap air (dapat menampung air), seperti paso / pendil, wajan, panci
dll kemudian direbus.
2.Pindang air garam: adalah suatu cara pemindangan dimana ikan
yang telah digarami disusun dalam wadah yang tidak kedap air, seperti
besek / naya, kemudian direbus dalam larutan garam pekat / jenuh
3.Pindang duri lunak (presto) : adalah suatu cara pemindangan
dimana ikan yang telah digarami dimasak dengan menggunkan wadah / panci
bertekanan (Pressure Cooker)
dilumuri garam atau disusun berlapis lapis diselingi garam dalam wadah
yang kedap air (dapat menampung air), seperti paso / pendil, wajan, panci
dll kemudian direbus.
2.Pindang air garam: adalah suatu cara pemindangan dimana ikan
yang telah digarami disusun dalam wadah yang tidak kedap air, seperti
besek / naya, kemudian direbus dalam larutan garam pekat / jenuh
3.Pindang duri lunak (presto) : adalah suatu cara pemindangan
dimana ikan yang telah digarami dimasak dengan menggunkan wadah / panci
bertekanan (Pressure Cooker)
D. Membuat Ikan Pindang
Bahan yang diperlukan :
- Ikan segar (kembung, laying, dll) = 10 Kg
- Garam 25% = 4 Kg
- Merang / daun pisang secukupnya
- Minyak tanah / kayu bakar
Bahan yang diperlukan :
- Ikan segar (kembung, laying, dll) = 10 Kg
- Garam 25% = 4 Kg
- Merang / daun pisang secukupnya
- Minyak tanah / kayu bakar
Alat :
- Timbangan
- Kompor / tungku
- Pendil
- Pan / plastic
- Pisau
- Timbangan
- Kompor / tungku
- Pendil
- Pan / plastic
- Pisau
Cara pengolahan :
1.
Ikan disiangi (dibuang isi perut dan insangnya) atau dapat
juga tanpa disiangi untuk ikan kecil-kecil. Bila ikannya besar,
bisa dipotong-potong menurut kebutuhan, kemudian ikan dicuci hingga
bersih untuk menghilangkan lendir dan sisa-sisa darah yang menempel
2.
Ikan / potongan tersebut dilumuri garam ( bila garamnya
agak kasar,ditumbuk atau dihaluskan), jumlah garam yang
dibutuhkan berbeda-beda menurut keperluannnya yaitu antara 5% – 40% dari
bobot ikan,garam ini tidak dipakai sekaligus melainkan disisakan sebagian untuk
digunakan setelah perebusan pertama
3.
Kemudian ikan diatur / disusun dalam pendil / panci,
dimana sebelumnya pada bagian dasar pendil diberi semacam sarangan
penyangga yang biasanya terbuat dari merang.
4.
Ada juga yang memakai daun pisang kering. Setelah penuh,
pendil/panci diisi air tawar secukupnya sampai ikan terendam
5.
Pendil dipanasi sampai mendidih dan dilanjutkan sampai
matang, sebagai petunjuk bahwa ikan telah matang adalah apabila daging
dekat ekor dan kepala sudah retak-retak
6.
Setelah perebusan dianggap selesai,sisa air dikeluarkan
melalui dasar pendil yang sengaja dibuat untuk tujuan tersebut
7.
Kemudian dilanjutkan dengan menaburi garam (di bagian paling
atas dari ikan) dan ditambahi dengan sedikit air. Pemasakan dilanjutkan
hingga kira-kira setengah jam sampai air habis
8.
Setelah pemasakan selesai pendil tersebut dibungkus dengan
daun jati dan siap dipasarkan
Materi kima kelas Xl semester 2
Materi Kimia kelas Xl semester 2
Hidrolisis garam
Hidrolisis berasal dari kata hidro yaitu air dan lisis
berarti penguraian, berarti hidrolisis garam adalah penguraian garam oleh air
yang menghasilkan asam dan basanya kembali. Ada dua macam hidrolisis, yaitu:
§ Hidrolisis parsial/sebagian (jika
garamnya berasal dari asam lemah dan basa kuat atau sebaliknya & pada
hidrolisis sebagian hanya salah satu ion saja yang mengalami reaksi hidrolisis,
yang lainnya tidak)
§ Hidrolisis total (jika garamnya berasal
dari asam lemah dan basa lemah)
ADA EMPAT JENIS GARAM, YAITU :
1. Garam yang terbentuk dari reaksi asam
kuat dengan basa kuat (misalnya NaCl, K2SO4 dan
lain-lain)tidak mengalami hidrolisis. Untuk jenis garam yang
demikian nilai pH = 7 (bersifat netral)
2. Garam yang terbentuk dari reaksi asam
kuat dengan basa lemah (misalnya NH4Cl,
AgNO3 dan lain-lain) hanya kationnya yang terhidrolisis
(mengalami hidrolisis parsial). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH
<>
3. Garam yang terbentuk dari reaksi asam
lemah dengan basa kuat (misalnya CH3COOK,
NaCN dan lain-lain) hanya anionnya yang terhidrolisis (mengalami hidrolisis
parsial). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH > 7 (bersifat basa)
4. Garam yang terbentuk dari reaksi asam
lemah dengan basa lemah (misalnya CH3COONH4,
Al2S3 dan lain-lain) mengalami hidrolisis total
(sempurna). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH-nya tergantung harga Ka den
Kb
Langganan:
Postingan (Atom)